A. PENDAHULUAN
Salah satu gangguan pada pemerintah datang ketika mengatur suatu harga maksimum. Tahun 1970an, hal ini terjadi di Amerika Serikat, dan dapat mengakibatkan masalah serius. Kita kembali menganalisis peranan bensin untuk melihat bagaimana fungsi dan harga tertinggi. Kenyataannya, tiba tiba harga minyak naik drastis. Kejadian ini terjadi karena berkurangnya jumlah penawaran dan permintaan yang besar, tapi mungkin itu terjadi karena adanya politik distribusi di Timur Tengah yang berevolusi. Masalah ini berakibat pada interaksi penawaran dan permintaan pasar minyak dengan perubahan harga produksi minyakdi tahun 1973, 1979, 1990, dan 2003.
Politisi melihat adanya peningkatan harga dan mencela situasi tersebut. Mereka mengklaim bahwa perusahaan tersebut mencari keuntungan. Politisi khawatir dengan kenaikan harga BBM yang dapat memicu spiral inflasi dalam biaya hidup, yang berdampak pada masyarakat miskin dan lansia.Pemerintah AS serikat mungkin cendrung untuk menaikanharga seperti yang terjadi tahun 1973-1981. Harga awal bensin dahulunya 1 dollar pergalon, kemudian harganya naik sampai 2 dollar pergalon. Sekarang keseimbangan pemasukan minyak sangat terbatas.
B. KONTROL HARGA ENERGI
Pada harga tertinggi yang sudah ditentukan,jumlah barang yang disediakan tidak cocok, sebab ada sebagian produsen memasok harga yang terkendali, sehingga terjadi kesenjangan yang begitu besar. Kesenjangan ini dapan membuat pompa minyak mongering sehingga seseorang harus pergi tanpa bensin yang diinginkan. Jika pasar bebas jelas dengan harga dolar atau lebih, konsumen akan mengeluh tapi tetap akan membayar tinggi daripada tidak ada bahan bakar. Pasar tidak dapat menghapus ketentuan tersebut, karena bertentangan dengan hokum yang terlalu menetapkan harga tertinggi. Ada jangka waktu frustasipada mobil, yang mana jika dibiarkan tanpa bensin, maka pompa akan kering. Pasokan bensin tidak memadai sehingga harus membatasi untuk setiap pelanggan.
Beberapa jenis pembagian mekanisme telah berkembang. Untuk bensin dan jenis lainnya telah baik, namun kekurangannya sering membuat masyarakat menunggu untuk anrian. Kadang kadang masyarakat mempunyai akses yang istimewa untuk mendapatkannya, yang mana proses illegal telah berjalan. Pemerintah merencanakan suatu sistem yang efisien tanpa perubahan harga pada alokasi formal.
Setiap konsumen harus mempunyai kupon penjatahan untuk membeli atau mereka bisa membeli langsung dengn uang. Ketika penjatahan itu disesuaikan dengan yang dibutuhkan, maka permintaan yang terbatas dialokasikan dengan kupon. Untuk mengatasi jatah kupon yang dapat merobah penawaran dan permintaan, maka pemerintah cukup dengan menegakan hokum keseimbangan.
Kontrol harga yang baik pada energy, dengan pembagian resmi telah mendapat dukungan dari pasar ekonomi. Kejadian ini dapat menampilkan suatu yang resmi dan penghindaran illegal pada pertumbuhan kontrol harga. Kegiatan yang tidak efisien akhirnya memberi pengaruh terhadap konsumen, sehingga control harga yang mahal susah untuk dikelola dan tidak efektif.
Suatu yang penting untuk diperhatikan yaitu barang selalu langka. Masyarakat tidak pernah memenuhi setiap keinginannya. Dalam keadaan normal penawaran barang bisa langka, ketika langkah pemerintah untuk mengatur permintaan dan penawaran, sehingga limbah, ketidakefisienan, dan kejengkelan tertentu merupakan suatu gangguan yang saling berpengaruh.
C. SIMPULAN
Harga kontrol energy pada awalnya didasarkan oleh prinsip permintaan dan penawaran. Krisis energy disebabkan oleh kelangkaan akan sumber sumber energy. Suatu negara tidak akan terlepas oleh masalah energy, seperti minyak, gas, dan listrik. Di Indonesia, saat ini masalah energy terutama BBM merupakan masalah yang cukup besar. Dengan dkeluarkannya ketentuan pemerintah mengenai kenaikan BBM, banyak masyarakat yang mengeluh akan hal tersebut. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kenaikan BBM adalah sesuatu yang wajar.
Pada saat ini, produksi minyak di Indonesia terus menurun, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja tidak tercukupi. Mau tidak mau pemerintah harus impor, dan untuk itu pemerintah harus mensubsidi dengan dana yang besar. Subsidi yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini tidak tepat sasaran, maksudnya yang menikmati subsidi itu kebanyakan dinikmati oleh golongan orang kaya, sedangkan rakyat miskin hanya sedikit yang menikmati. Untuk mengatasi subsidi BBM yang tidak seimbang, sebaiknya pemerintah membatasi penggunaan subsidi bagi orang mampu, misalnya dengan mewajibkan untuk menggunakan bahan bakar tanpa subsidi. Jika subsidi saat ini dihapuskan, maka dapat menambah beban kaum yang kurang mampu. Dengan dihapuskannya subsidi, atau dinaikannya harga BBM, berarti barang barang kebutuhan sehari- haripun juga ikut naik.
Solusi yang dapat dilakukan terhadap kenaikan BBM dengan membatasi subsidi, sehingga ada penghematan dana. Dari dana tersebut, misalnya bisa dialihkan kepada bantuan terhadap kaum yang kurang manpu, misalnya dengan memberikan fasilitas kesehatan gratis, sekolah gratis, membuat lapangan kerja baru, dan bisa juga dengan memberikan bantuan langsung tunai. Tujuannya dilakukan kegiatan ini untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan nasib masyarakat miskin tetap terlindungi.
Sumber :
Samuelson, Paul dan Nordhaus,William D. 2005. Economics. 8 th edition Mc Graw-
Hill. Hal 75-81: New York